Apa yang kita perempuan harapkan dari sebuah patah hati?
Kekasih baru, kesembuhan, hilangnya trauma, atau justru harapan paling
sederhana… bisa memaafkan diri sendiri?
Sedih, merasa lemah, tidak berdaya, nyatanya seperti rutinitas yang
terulang. Dan seperti kebahagiaan, kesedihan pun bisa menjadi sebuah kebiasaan.
Apalagi jika kita membiarkannya.
Betul yang dikatakan banyak orang, apakah kita akan bahagia atau sedih,
pikiran dan hati kitalah yang mengatur. Bukan berarti lantas semua menjadi
mudah. Membiasakan untuk bahagia saja susahnya bukan main, apalagi belajar
tidak mengizinkan sedih singgah.
Sungguh, bukan perkara mudah.
Pun buat saya yang selama ini terbiasa berbagi dengan sejumlah sahabat
dekat –yang lebih mirip saudara sekandung, malah. Tapi hari ini, saya belajar
menguatkan diri. Tidak melulu bergantung padanya karena saya tau pikirannya
sudah sesak urusan hati dan pekerjaan.
Hari ini, saya belajar untuk kuat.
Juga belajar untuk menerima segala kenyataan yang mungkin tidak seindah
doa-doa yang terus kita ucapkan. Belajar untuk ikhlas, menyadari bahwa apa yang
kita perempuan sudah lakukan nyatanya kadang tak menjadi apa-apa.
Komentar
Posting Komentar