Langsung ke konten utama

Postingan

Menjadi Orang Kedua atau Diduakan?

Postingan terbaru

Membiasakan Bahagia

Apa yang kita perempuan harapkan dari sebuah patah hati? Kekasih baru, kesembuhan, hilangnya trauma, atau justru harapan paling sederhana… bisa memaafkan diri sendiri? Sedih, merasa lemah, tidak berdaya, nyatanya seperti rutinitas yang terulang. Dan seperti kebahagiaan, kesedihan pun bisa menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi jika kita membiarkannya. Betul yang dikatakan banyak orang, apakah kita akan bahagia atau sedih, pikiran dan hati kitalah yang mengatur. Bukan berarti lantas semua menjadi mudah. Membiasakan untuk bahagia saja susahnya bukan main, apalagi belajar tidak mengizinkan sedih singgah. Sungguh, bukan perkara mudah. Pun buat saya yang selama ini terbiasa berbagi dengan sejumlah sahabat dekat –yang lebih mirip saudara sekandung, malah. Tapi hari ini, saya belajar menguatkan diri. Tidak melulu bergantung padanya karena saya tau pikirannya sudah sesak urusan hati dan pekerjaan. Hari ini, saya belajar untuk kuat. Juga belajar untuk menerima segala ken

Karena Peselingkuh Cocoknya Tinggal di Empang

Hola! Jadi tadi pagi, eike emosi gegara baca IG Lamtur. Gimana enggak, itu si Enjiiii.. enji mantannya si ATT yang sekarang udah punya bini cantik-imut-soleha-lembut-menggemaskan, dan punya seorang putri, disebut selingkuh. LAGI. Gue nggak punya kata selain: GBLK. Tai cicak banget kalau ada orang yang masih mengulangi perselingkuhannya. Percuma aja disekolahin tinggi-tinggi, belajar banyak, belajar soal menghargai orang lain, kalau kelakuannya kayak oncom peres. Nggak ada harganya. Lo yang selingkuh itu enggak cuma merendahkan orang lain, tapi juga diri lo sendiri. Lo enggak ubahnya menganggap diri lo itu bukan manusia. Karena manusia mana yang tega menyakiti manusia lain? Menurut Al Hadits riwayat…….*lupa matiin mode setajah Iya lah, bajingan ya bajingan. Enggak usah malah nyalahin pasangan lo. Lo bilang lo selingkuh karena pasangan lo masih punya kurang. Plis deh, yang kurang itu ya elo. Kurang ajar. Kurang waras. Kurang terdydyq. Lupa cara jadi manusia kayak gimana. K